SELAMAT DATANG TERIMAKASIH ATAS KUNJUNGANNYA
kasih koment nya ya agar blog ini semakin baik

Sabtu, 16 April 2011

Steril


Cara Sterilisai Alat


Alat
Cara sterilisasi
Pustaka
Beaker, corong, erlenmeyer, botol infuse, vial, ampul, botol tetes mata/larutan cuci mata
Oven 150oC, 1 jam
Oven 250oC, 15 menit
FI III
FI IV
Gelas ukur, kertas saring
Otoklaf 115-116oC, 30 menit
Otoklaf 121oC, 15 menit
FI III
FI IV
Batang pengaduk, spatula, pinset, kaca arloji, penjepit besi, pipet tetes
Direndam dalam alkohol selama 30 menit
Watt 1/45
Karet pipet tetes, tutup vial, tutup botol infuse, tutup botol tetes mata/cuci mata
Rebus dengan air mendidih selama 30 menit
Watt 1/45
Mortir, stamper
Dibakar dengan etanol 95%

Buret
Larutan perasetat dimasukkan ke dalam buret selama 30 menit

Diposkan oleh Formulasi Steril di 05:31 0 komentar http://img2.blogblog.com/img/icon18_edit_allbkg.gif
DAFTAR PUSTAKA
1. Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Farmakope Indonesia. Edisi IV. Jakarta: Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan; 1995. hal. (…..)
2. Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Farmakope Indonesia. Edisi III. Jakarta: Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan; 1995. hal. (….)
3. Kibbe, AH. Handbook of pharmaceutical Excipients. Third Edition. Washington D.C: American Pharmaceutical Association; 2000. hal 7, 35, 407, 433.
4. Connors, KA.Stabilitas Kimiawi Sediaan Farmasi. Edisi Kedua. Semarang: IKIP Semarang Press; 1992. Hal 268.
5. Lachman L, Lieberman HA, Kanig JL. Teori dan Praktek Farmasi Indrustri. Edisi Ketiga. Vol III. Diterjemahkan oleh Siti Suyatmi. Jakarta: UI Press; 1994. hal. 1355.
6. Ansel HC. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi. Edisi keempat. Diterjemahkan oleh Farida Ibrahim. Jakarta: UI-Press; 1998 hal. 105, 401.
7. BNF 37, Royal Pharmaceutical Society of Great Britain/British Medical Association; Maret 1999. hal. 169.
8. British Pharmacopeia. Volume III. London: The Stationery Office; 2007. hal.2419.
9. Trissels, LA. Handbook of Steril Injection. 11th Edition. hal. 402.
10. Turco S, King RE. Sterile Dosage Forms. Second edition. Philadelphia: Lea & Febiger; 1979.
11. Sprowls JB, Prescription Pharmacy Dosage Formulation and Pharmaceutical Adjuncts Second Edition; United States of America; J.B. Lippincott Company; 1970.
12. Drug Information, American Society of Healthy System Pharmacists, 2003.
13. Reynold, James EF, Martindale the extra pharmacopeia, Twenty-eight edition. The pharmaceutical press : London, 1982.
14. Evory MC, Gerald K. Drug Information. USA: American Society of Health System Pharmacist; 2003.
15. Sulistia G. Ganiswarna. Farmakologi dan terapi. Bagian Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta, 1995.
16. Sutono, T. DOI (Data Obat di Indonesia). Edisi 7. PT. Grafidian Jaya: Jakarta, 1990.
17. The United States Pharmacopeia. The Nasional Formulari 23. Volume I. United States Pharmacopeia Convention Inc.: Washington, D.C


A. Sterilisasi Secara Fisika
1. Pemanasan Kering
a. Udara Panas Oven
The Art of Compounding : 404
Bahan yang karena karakteristik fisikanya tidak dapat disterilisasi dengan uap destilasi dalam udara panas-oven. Yang termasuk dalam bahan ini adalah minyak lemak, paraffin, petrolatum cair, gliserin, propilen glikol. Serbuk steril seperti talk, kaolin dan ZnO, dan beberapa obat yang lain. Sebagai tambahan sterilisasi panas kering adalah metode yang paling efektif untuk alat-alat gelas dan banyak alat-alat bedah.
Ini harus ditekankan bahwa minyak lemak, petrolatum, serbuk kering dan bahan yang sama tidak dapat disterilisasi dalam autoklaf. Salah satu elemen penting dalam sterilisasi dengan menggunakan uap autoklaf. Atau dengan adanya lembab dan penembusannya ke dalam bahan yang telah disterilkan. Sebagai contoh, organisme pembentuk spora dalam medium anhidrat tidak dibunuh oleh suhu sampai 121o C (suhu yang biasanya digunakan dalam autoklaf bahkan setelah pemanasan sampai 45 menit). Untik alasan ini, autoklaf merupakan metode yang tidak cocok untuk mensterilkan minyak, produk yang dibuat dengan basis minyak, atau bahan-bahan lain yang mempunyai sedikit lembab atau tidak sama sekali.
Selama pemanasan kering, mikroorganisme dibunuh oleh proses oksidasi. Ini berlawanan dengan penyebab kematian oleh koagulasi protein pada sel bakteri yang terjadi dengan sterilisasi uap panas. Pada umumnya suhu yang lebih tinggi dan waktu pemaparan yang dibutuhkan saat proses dilakukan dengan uap di bawah tekanan. Saat sterilisasi di bawah uap panas dipaparkan pada suhu 121°C selama 12 menit adalah efektif. Sterilisasi panas kering membutuhkan pemaparan pada suhu 150°C sampai 170°C selama 1-4 jam.
Suhu yang biasa digunakan pada sterilisasi panas kering 160°C paling cepat 1 jam, tapi lebih baik 2 jam. Suhu ini digunakan secara khusus untuk sterilisasi minyak lemak atau cairan anhidrat lainnya. Bagaimanapun juga range 150-170°C digunakan untuk streilisasi panas kering dan lain-lain, sebagai contoh : bahan-bahan gelas, dapat disterilkan pada suhu 170oC. dimana beberapa serbuk seperti sulfonilamid harus disterilkan pada suhu rendah dan waktu yang lebih lama.
Validation of Pharmaceutical Processes : 151
Secara umum, panas kering digunakan untuk sterilisasi bahan – bahan melalui proses pengabuan dari mikroorganisme. Proses ini merupakan kelanjutan atau sekumpulan proses yang dilakukan dalam sebuah oven dengan temperatur sekelilingnya 170°C untuk sterilisasi atau 250°C untuk depirogenisasi. Panas kering digunakan untuk sterilisasi/depirogenisasi alat-alat gelas yang akan digunakan untuk proses produksi secara aseptik. Suhu yang digunakan ini, terlalu tinggi untuk wadah-wadah plastik. Sama seperti sterilisasi uap air, prosesnya dapat diprediksi dan hasilnya dapat dikontrol. Sterilisasi panas kering biasa digunakan untuk depirogenisasi alat-alat gelas dan bahan-bahan lain yang memiliki kemampuan bertahan pada suhu yang digunakan. Secara umum, validasi untuk alur depirogenisasi untuk proses panas kering selalu termasuk proses sterilisasinya.
Parenteral Technology Manual : 123
Panas kering pada temperatur lebih 160oC efektif menghancurkan mikroorganisme hidup dengan sebuah proses kehilangan kelembaban secara inversible. Proses ini berjalan relatif lambat, mengisyaratkan sedikitnya 1 jam pada suhu 160oC tetapi lebih cepat pada temperatur yang tinggi. Panas kering ini sering merugikan beberapa produk.
Penerapan panas dengan keberadaan lembab lebih fektif untuk pembunuhan mikroorganisme diisyaratkan 15 menit pada suhu 121oC.
Remington’s Pharmaceutical Sciences 18th : 1471
Beberapa bahan yang tidak dapat disterilkan dengan uap, paling baik disterilkan dengan panas kering,. Misalnya petrolatum jelly, minyak mineral, lilin, wax, serbuk talk. Karena panas kering kurang efisien dibanding panas lembab, pemaparan lama dan temperatur tinggi dibutuhkan. Range luas waktu inaktivasi dalam temperatur bervariasi telah diterapkan berdasarkan tipe indikator steril yang digunakan, kondisi kelembaban dan faktor lain. Jumlah air dalam sel mikroba diketahui mempengaruhi resistensinya terhadap destruksi panas kering. Umumnya, ini diterima bahwa sel mikroba dalam daerah yang betul-betul kering menunjukkan resistensi terhadap inaktivasi panas kering. Ini jelas bahwa perhatian harus diberi untuk mendisain siklus sterilisasi panas kering untuk produk-produk rumah sakit dan validasi sistematis sterilisasi dengan metode sterilisasi standar.
Oven digunakan untuk sterilisasi panas kering biasanya secara panas dikontrol dan mungkin gas atau elektrik gas.
Beberapa waktu dan suhu yang umum digunakan pada oven :
  • 170°C (340 F) sampai 1 jam
  • 160°C (320 F) sampai 2 jam
  • 150°C (300 F) sampai 2,5 jam
  • 140°C (285 F) sampai 3 jam
b. Minyak dan penangas lain
The Art of Compounding : 404
Bahan kimia yang stabil dalam ampul bersegel dapat disterilisasi dengan mencelupkannya, dalam penangas yang berisi minyak mineral pada suhu 1620C. larutan jenuh panas dari natrium atau ammonia klorida dapat juga digunakan sebagai pensterilisasi. Ini merupakan metode yang mensterilisasi alat-alat bedah. Minyak dikatakan bereaksi sebagai lubrikan, untuk menjaga alat tetap tajam, dan untuk memelihara cat penutup.
c. Pemijaran langsung
The Art of Compounding : 404
Pemijaran langsung digunakan untuk mensterilkan spatula logam, batang gelas, filter logam bekerfield dan filter bakteri lainnya. Mulut botol, vial, dan labu ukur, gunting, jarum logam dan kawat, dan alat-alat lain yang tidak hancur dengan pemijaran langsung. Papan salep, lumping dan alu dapat disterilisasi dengan metode ini. Dalam semua kasus bagian yang paling kuat 20 detik. Dalam keadaan darurat ampul dapat disterilisasi dengan memposisikan bagian leher ampul kearah bawah lubang kawat keranjang dan dipijarkan langsung dengan api dengan hati-hati. Setelah pendinginan, ampul harus segera diisi dan disegel.
2. Panas lembab
a) Uap bertekanan
Validation of Pharmaceutical Processes : 151
Stelisisasi termal menggunakan tekanan uap jenuh dalam sebuah autoklaf. Ini merupakan metode sterilisasi yang biasa digunakan dalam industri farmasi, karena dapat diprediksi dan menghasilkan efek dekstruksi bakteri, dan parameter-parameter sterilisasi seperti waktu dan suhu dapat dengan mudah dikontrol dan monitoring dilakukan sekali dalam satu siklus yang divalidasi. Secara umum, sterilisasi panas lembab dilakukan pada suhu 121°C dibawah tekanan 15 psig. Pada suhu ini konsep letal dilakukan dengan F0 yang juga dilakukan bila suhu sterilisasi berbeda dari 121°C. F0 dari proses ini tidak jauh pada 121°C dengan waktu yang dibutuhkan, dalam menit, untuk menghasilkan kematian yang setara dengan hasil pada 121°C pada waktu tertentu.
The Art of Compounding : 407
Penggunanaan uap bertekanan atau metode sterilisasi yang paling umum memuaskan dan efektif yang ada. Ini adalah metode yang diinginkan untuk sterilisasi larutan yang ditujukan untuk infeksi pada tubuh, pembawa pada sediaan mata, bahan-bahan gelas. Untuk penggunaan darurat, pakaian dan alat kesehatan dan benda-benda karet. Kerugian yang paling prinsip dan penggunaan uap ini adalah ketidaksesuaiannya untuk penggunaan pada bahan sensitif terhadap panas dan kelembaban. Metode ini tidak dapat digunakan untuk sterilisasi misalnya, produk yang dibuat dari basis minyak dan serbuk. Uap jenih pada 120°C mampu membunuh secara cepat semua bentuk vegetatif mikroorganisme hidup dalam waktu ½ menit. Uap jenuh ini dapat menghancurkan spora vegetatif yang tahan terhadap pemanasan tinggi. Keefektifan sterilisasi uap bertekanan tergantung pada 4 sifat dari uap jenuh kering yaitu :
· Suhu
· Panas tersembunyi yang berlimpah
· Kemapuan untuk membentuk kondensasi air
· Kontraksi volume yang timbul selama kondensasi
Waktu yang dibutuhkan untuk mensterilkan larutan saat suhu 121oC selama 12 menit, ditambah waktu tambahan untuk larutan dalam wadah untuk mencapai 121°C setelah termometer pensteril menunjukkan suhu ini. Secara umum larutan dalam botol 100-200 ml akan membutuhkan kurang 5 menit botol 500 ml antara 10-15 menit.
Remington’s Pharmaceutical Sciences 18 th : 1471
Panas lembab merupakan bentuk uap jenuh di bawah tekanan yang merupakan cara sterilisasi yang paling banyak digunakan. Penyebab kematian dengan cara sterilisasi panas terhadap lembab berbeda dengan cara panas kering, kematian mikroorganisme oleh panas lembab adalah hasil koagulasi protein sel, berbeda dengan cara panas kering, kematian mikroorganisme yang paling penting adalah proses oksidasi.
USP menentukan sterilisasi uap sebagai penerapan uap jenuh di bawah tekanan paling kurang 15 menit dengan temperatur minimal 121oC dalam jaringan tekanan. Bentuk yang paling sederhana dari autoklaf adalah “home pressure cooker”.
A. Uap panas pada 100oC
The Art of Compounding : 412
Uap panas pada suhu 100oC dapat digunakan dalam bentuk uap mengalir atau air mendidih. Metode ini mempunyai keterbatasan penggunaan uap mengalir dilakukan dengan proses sterilisasi bertingkat untuk mensterilkan media kultur. Metode ini jarang memuaskan untuk larutan yang mengandung bahan-bahan karena spora sering gagal tumbuh dibawah kondisi ini, bentuk vegetatif dari kebanyakan bakteri yang tidak membentuk spora. Temperatur suhu titik mati bervariasi, tetapi tidak ada bentuk non spora yang bertahan.
Dalam prakteknya, 2 metode uap mengalir digunakan, suatu perpanjangan pemaparan uap selama 20-60 menit akan membunuh semua bentuk vegetatif bakteri tapi tidak akan menghancurkan spora. Untuk meyakinkan penghancuran spora, sterilisasi berjeda yang juga disebut sterilisasi tidak berlanjut. Penjedahan dan bertahap adalah tindalisasi digunakan. Dengan metode ini bahkan dipaparkan pada uap mengalir pada periode waktu bervariasi dari 20-60 menit setiap hari selama 3 menit. Antara pemaparan bahan terhadap uap yang disimpan pada suhu kamar atau pada inkubator pada 37oC. prinsip dari metode ini adalah pada saat waktu pertama kali pemaparan pada uap membunuh bakteri vegetatif tapi tidak sporanya. Tapi pada saat bahan disimpan pada inkubator atau pada suhu ruangan selam 24 jam, banyak spora akan tumbuh ke dalam bentuk vegetatif bentuk spora yang telah tumbuh ini akan dimatikan pada pemanasan hari ke dua. Kesuksesan dari proses ini tergantung pada spora yang berkembang ke bentuk vegetatif selama masa istirahat.
B. Pemanasan dengan bakterisida
The Art of Compounding : 413
Ini menghadirkan aplikasi khusus dari pada uap pans pada 100oC. adanya bakterisida sangat meningkatkan efektifitas metode ini. Metode ini digunakan untuk larutan berair atau suspensi obat yang tidak stabil pada temperatur yang biasa diterapkan pada autoklaf. Larutan yang ditumbuhkan bakterisida ini dpanaskan dalam wadah bersegel pada suhu 100oC selama 20 menit dalam pensterilisasi uap atau penangas air. Bakterisida yang dapat digunakan termasuk 0,5%, fenol, 0,5% klorbutanol, 0,2% kresol atau 0.002% fenil merkuri nitrat saat larutan dosis tunggal lebih dari 15 ml larutan obat untuk injeksi intratekal atau gastro intestinal sehingga tidak dibuat dengan metode ini.
C. Air mendidih
The Art of Compounding : 413
Penangas air mendidih mempunyai kegunaan yang sangat banyak dalam sterilisasi jarum spoit, penutup karet, penutup dan alat-alat bedah. Bahan-bahan ini harus benar-benar tertutupi oleh air mendidih dan harus mendidih paling kurang 20 menit. Setelah sterilisasi bahan-bahan dipindahkan dan air dengan pinset yang telah disterilisasi menggunakan pemijaran. Untuk menigkatkan efisiensi pensterilan dari air, 5 % fenol, 1-2% Na-carbonat atau 2-3% larutan kresol tersaponifikasi yang menghambat kondisi bahan-bahan logam.
3. Cara Bukan Panas
Sinar ultraviolet
Teori dan Praktek Farmasi Industri : 1272
Sinar ultraviolet umumnya digunakan untuk membantu mengurangi kontaminasi di udara dan pemusnahan selama proses di lingkungan. Sinar yang bersifat membunuh mikroorganisme (germisida) diproduksi oleh lampu kabut merkuri yang dipancarkan secara eksklusif pada 253,7 nm . Sinar UV menembus udara bersih dan air murni dengan baik, tetapi suatu penambahan garam atau bahan tersuspensi dalam air atau udara menyebabakan penurunan derajat penetrasi dengan cepat. Untuk kebanyakan pemakaian lama penetrasi dihindarkan dan setiap tindakan membunuh mikroorganisme dibatasi pada permukaan yang dipaparkan.
Aksi letal
Teori dan Praktek Farmasi Industri : 1272
Ketika sinar UV melewati bahan, energi bebas ke elektron orbital dalam atom-atom dan mengubah kereaktivannya. Absorpsi energi ini menyebabkan meningginya keadaan tertinggi atom-atom dan mengubah kereaktivannya. Ketika eksitasi dan perubahan aktivitas atom-atom utama terjadi dalam molekul-molekul mikroorganisme atau metabolit utamnya, organisme itu mati atau tidak dapat berproduksi. Pengaruh utamanya mungkin pada asam nukleat sel, yang diperhatikan untuk menunjukkan lapisan absorpsi kuat dalam rentang gelombang UV yang panjang.
Radiasi pengion
Teori dan Praktek Farmasi Industri : 1274
Radiasi pengion adalah energi tinggi yang terpancar dari radiasi isotop radioaktif seperti kobalt-60 (sinar gamma) atau yang dihasilkan oleh percepatan mekanis elektron sampai ke kecepatan den energi tinggi (sinar katode, sinar beta). Sinar gamma mempunyai keuntungan mutlak karena tidak menyebabkan kerusakan mekanik, namun demikian, kekurangan sinar ini adalah di hentikan dari, mekanik elektron akselerasi (yang dipercepat) keuntungan elektron yang dipercepat adalah kemampuannya memberikan output laju doisis yang lebih seragam. Aksi letal radiasi pengionan menghacurkan mikroorganisme dengan menghentikan rep-roduksi sebagai hasil mutasi letal. Mutasi ini disebabkan karena transformasi radiasi menjadi molekul penerima pada sinar x, menurut teori langsung. Mutasi ini dapat disebabkan oleh tindakan tidak langsung, dimana molekul-molekul air diubah menjadi kesatuan yang berenergi tinggi seperti hidrogen dan ion hidroksil. Semua ini pada akhirnya, menyebabkan perubahan energi pada asam nukleat dan molekul lain sehingga hilangnya keberadaannya bagi metabolisme molekul sel bakteri.
Validation of Pharmaceutical Processes : 151
Dekstruksi bakteri untuk menghasilkan kondisi steril dapat dilakukan dengan menggunakan radiasi pengion, dengan efek pada asam nukleat dari mikroorganisme yang nonreversibel. Pembentukan radikal bebas dan peroksida yang merupakan senyawa reaktif juga memberikan kontribusi pada letalitas dari proses sterilisasi ini. Dua tipe radiasi pengion yang dapat digunakan yaitu radiasi sinar gamma dan radiasi electron. Sterilisasi dengan radiasi digunakan untuk alat-alat medis yang sensitive terhadap panas dan jika residu etilen oksida tidak diharapkan. Pengukuran presisi dari dosis radiasi, yang tidak berhubungan dengan suhu, adalah merupakan faktor kontrol dalam sterilisasi radiasi selama dengan waktu iradiasi. Monitoring dan kotrol proses sangat sederhana, tetapi kehati-hatian akan keamanan harus dilakukan oleh operator sterilisasi.
Radiasi pengion juga digunakan untuk sterilisasi bahan-bahan obat dan bahan-bahan formulasi. Kompabilitas dari bahan yang disterilkan dengan radiasi adalah factor yang harus diperhatikan sejak bahan-bahan dan alat-alat dipengaruhi oleh radiasi, mungkin tidak dengan segera dilakukan penanganan tetapi setelah stabilitas produk dapat dipengaruhi. Untuk bahan-bahan medis dan plastik, perubahan dari sterilisasi etilen oksida ke sterilisasi radiasi membutuhkan penentuan efek radiasi jangka pendek dan jangka panjang, dan kadang membutuhkan modifikasi produksi bahan plastik dan karet untuk membuatnya sesuai dengan sterilisasi radiasi.
Penerapan untuk sterilisasi ini
Teori dan Praktek Farmasi Industri : 1276
Elektron dipercepat atau sinar gamma dapat digunakan untuk mensterilkan produk-produk pilahan dengan suatu proses berkesinambungan. Kebanyakan prosedur sterilisasi produk lain harus diselenggarakan dalam batch setrilisasi dengan proses berkesinambungan memerlukan pengendalian yang tepat, sehingga tidak ada bagian yang lepas dari keefektifan sterilisasi.
Remington’s Pharmaceutical Sciences : 1476
Radiasi ionisasi digunakan untuk sterilisasi industri untuk alat-alat rumah sakit, vitamin, antibiotik, steroid hormon dan transplantasi tulang dan jaringan dan alat pengobatan seperti alat untuk suntik plastik, jarum, alat beda, tube palstik, katter, benang bedah dan cawan Petri. Radiasi ioniasasi dapat menghasilkan perubahan dalam molekul organik yang dapat mempengaruhi kemujaraban sediaan atau dapat menginduksi toksisitas. Radiasi produk juga dapat menghasilakn perubahan warna dan kerapuhan beberapa wadah gelas dan bahan plastik.
Sterilisasi radiasi dapat dilakukan baik dengan radiasi elektromagnetik dan radiasi partikel. Radiasi elektromagnetik dan energi foton, termasuk ultra dari bahan radioaktif seperti kobalt 60 atau sesium 137 adalah yang paling sering digunakan sebagai sumber energi sterilisasi adhesi elektromagnetik. Radiasi partikel atau molekul termasuk daftar partikel yang steril. Satu-satunya sekarang yang digunakan untuk sterilisasi radiasi pada obat-obat rumah sakit dan laboratorium. Bagaimanapun banyak prosedur sterilisasi industri manggunakan radiasi, termasuk penjelasan singkatnya. Beberapa informasi mengenai efek sterilisasi ultraviolet juga dihadirkan.
Prinsip bermuatan negatif sepeti elektron yang berinteraksi langsung dengan bahan menyebabkan ionisasi seperti elektron elektromagnetik menyebabkan ionisasi pada mekanisme yang bervariasi yang menghasilkan perpindahan suatu orbital elektron dengan mekanisme jumlah tertentu dari energi yang ditransfer dalam insiden sinar gamma. Perpindahan elektron ini kemudian bentindak sebagai partikel beta dalam reduksi. Oleh sebab itu baik partikel maupun elektromagnetik, dipertimbangkan sebagai radiasi ionisasi yang berbeda dengan radiasi sinar ultraviolet.
Kerugian penggunaan germisida radiasi sinar UV adalah penetrasinya terbatas, pada panjang gelombang 253,7 nm, diserap oleh banyak bahan dan membuat penggumpalan organisme dan hal tersebut dilindungi oleh debu dan puing-puing. Untuk menghindari aksi letal panggunaan radiasi sinar UV sebagai cara sterilisasi tidak direkomendasikan lemak jika bahan-bahan yang diradiasi sangat bersih dan bebas yang dapat melindungi mikroorganisme.
B. Sterilisasi Secara Kimia
Sterilisasi Gas
Pharmaceutical Technology : 281
Sterilisasi gas digunakan dalam pemaparan gas atau uap untuk membunuh mikroorganisme dan sporanya. Meskipun gas dengan cepat berpenetrasi ke dalam pori dan serbuk padat, sterilisasi adalah fenomena permukaan dan mikroorganisme yang terkristal akan dibunuh. Sterilisasi yang digunakan dalam bidang farmasi untuk mensterilkan bahan-bahan dan menghilangkan dari bahan yang disterilkan pada akhir jalur sterilisasi, gas ini tidak inert, dan kereaktifannya terhadap bahan yang disterilkan harus dipertimbangkan misalnya thiamin, riboflavin, dan streptomisin kehilangan protein ketika disterilkan dengan etilen oksida.
Etilen oksida bereaksi sebagai bakterisida dengan alkalis asam amino, hidroksi atau gugus sulfur dari enzim seluler atau protein. Beberapa lembab dibutuhkan untuk etilen oksida berpenetrasi dan menghancurkan sel. Kelembaban rendah misalnya minimal 20%, angka kematian tidak logaritmik (tidak nyata). Tetapi mikroorganisme muncul peningkatan resistensinya dengan penurunan kelembaban. Dalam prakteknya, kelembaban dalam chamber pensteril ditingkatkan dari 50-60% dan dipegang untuk suatu waktu pada permukaan dan kelembaban membran sel sebelum penggunaan etilen oksida.
Etilen oksida bersifat eksplosif ketika dicampur dengan udara. Penghilangan sifat eksplosif dengan menggunakan campuran etilen oksida dan karbondioksida. Seperti Carboxide, Oxyfume 20, campuran etilen oksida dengan hidrokarbon terflouronasi seperti Storoxide 12. keduanya diluent inert yang mempunyai tekanan uap yang tinggi dan bereaksi sebagai pembakar etilen oksida keluar dari silinder masuk ke dalam chamber steril. Komponen terfloronasi mempunyai keuntungan over karbondioksida yang disimpan dalam wadah yang ringan dan campuran mengizinkan tekanan parsial tinggi dari etilen oksida pada chamber pensteril pada tekanan total yang sama.
Sterilisasi gas berjalan lambat waktu sterilisasi tergantung pada keberadaan kontaminasi kelembaban, temperatur dan konsentrasi etilen oksida. Konsentrasi minimum etilen oksida dalam 450 mg/L, 271 Psi, konsentrasi ini 85°C dan 50% kelembaban relativ dibutuhkan 4-5 jam pemaparan. Di bawah kondisi sama 1000 mg/L membutuhkan sterilisasi 2-3 jam. Dalam partikel 6 jam pemaparan etilen oksida digunakan untuk menyiapkan tepi yang aman dan memperbolehkan waktu untuk penetrasi gas ke dalam bahan sterilisasi. Sisa gas dihilangkan dengan terminal vakum dilanjutkan oleh pembersihan udara yang difiltrasi. Cara ini digunakan untuk mensterilkan obat serbuk seperti penisilin, juga telah digunakan untuk sterilisasi benang, plastik tube. Penggunaan etilen oksida untuk sterilisasi akhir peralatan parenteral tertentu seperti kertas karf dan lapisan tipis polietilen. Semprot aerosol etilen oksida telah digunakan untuk mensterilkan daerah sempit dimana dilakukan teknik aseptis.
Validation of Pharmaceutical Processes : 151
Gas yang biasa digunakan adalah etilen oksida dalam bentuk murni atau campuran dengan gas inert lainnya. Gas ini sangat mudah menguap dan sangat mudah terbakar. Merupakan agen alkilasi yang menyebabkan dekstruksi mikroorganisme termasuk sel-sel spora dan vegetatif. Sterilisasi dilakukan dalam ruang/chamber sterilisasi.
Sterilisasi menghasilkan bahan toksik seperti etilen klorohidrin yang menghasilkan ion klorida dalam bahan-bahan. Digunakan untuk sterilisasi ala-alat medis dan baju-baju medis, bahan-bahan seperti pipet sekali pakai dan cawan petri yang digunakan dalam laboratorium mikrobiologi. Residu etilen oksida adalah bahan yang toksik yang harus dihilangkan dari bahan –bahan yang disterilkan setelah proses sterilisasi, yang dapat dilakukan dengan mengubah suhu lebih tinggi dari suhu kamar. Juga perlu dilakukan perlindungan terhadap personil dari efek berbahaya gas ini.
Faktor-faktor yang mempengaruhi sterilisasi ini termasuk kelembaban, konsentrasi gas, suhu dan distribusi gas dalam chamber pengsterilan. Penghancuran bakteri tergantung pada adanya kelembaban, gas dan suhu dalam bahan pengemas, penetrasi melalui bahan pengemas, pada pengemas pertama atau kedua, harus dilakukan, persyaratan desain khusus pada bahan pengemas.
Mekanisme aksi etilen oksida
Teori dan Praktek Farmasi Industri : 1286
Etilen oksida dianggap menghasilkan efek letal terhadap mikroorganisme dengan mengalkilasi metabolit esensial yang terutama mempengaruhi proses reproduksi. Alkilasi ini barangkali terjadi dengan menghilangkan hidrogen aktif pada gugus sulfhidril, amina, karboksil atau hidroksil dengan suatu radikal hidroksi etil metabolit yang tidak diubah dengan tidak tersedia bagi mikroorganisme sehingga mikroorganisme ini mati tanpa reproduksi.
C. Sterilisasi Secara Mekanik
Filter Bakteri
Validation of Pharmaceutical Processes : 151
Cara kerja dari sterilisasi ini berbeda dari metode lainnya karena sterilisasi ini menghilangkan mikroorganisme melalui penyaringan dan tidak menghancurkan mikroorganisme tersebut. Penghilangan mikroorganisme secara fisik melalui penyaring dengan matriks pori ukuran kecil yang tidak membiarkan mikroorganisme untuk dapat melaluinya.
Cara sterilisasi ini untuk produk berupa cairan yang dapat disaring atau bahan yang tidak tahan terhadap panas dan tidak dapat disterilkan dengan cara sterilisasi lain. Teknologi tinggi membran filtrasi meningkatkan penggunaan sterilisasi filtrasi, khusunya jika digunakan berpasangan dengan sistem proses aseptik.
Keefektifan sterilisasi filtrasi dapat merupakan fungsi magnitude dari beban mikroorganisme, selama tersumbat pada penyaring dapt terjadi pada konsentrasi yang tinggi dari mikroorganisme. Tekanan, laju aliran, dan karakteristik dari peenyaring adalah parameter yang harus dikontrol untuk mencapai sterilisasi pada produk yang dapat diprediksi dan reproduksibel. Ukuran nominal pori penyaring 0,2 μm atau kurang dan penyaring dibuat dari berbagai jenis bahan seperti selulosa asetat, selulosa nitrat, florokarbonat, polimer akrilik, polikarbonat, poliester, polivinil klorida, vinil, nilon, politef, dan berbagai tipe bahan lain termasuk memban logam.
The Art of Compounding : 404
Larutan dapat dibebaskan dari organisme vegetatif dan spora bakteri dengan melalui filter bakteri, filter bakteri tidak membebaskan larutan dari virus. Bagaimanapun alat ini tidak mengurangi jumlah dan adanya virus, secara prinsip oleh adsorbsi pada dinding filter dan penghilangan partikel besar dari bahan yang mengandung virus.
Sterilisasi dengan filter bakteri digunakan untuk larutan farmasetik atau bahan biologi yang tidak diefektifkan oleh panas. Berbeda dengan metode filtrasi lain, filter bakteri ditujukan untuk filtrasi bebas bakteri. Metode sterilisasi ini membutuhkan penggunaan teknik aseptik yang benar. Sediaan obat yang disterilkan dengan metode ini dibutuhkan yang mengandung bahan, bakteristatik, kecuali dinyatakan lain. Larutan yang ditujukan untuk injeksi intratekal atau merupakan larutan dosis tunggal intravena dengan volume lebih dari 15 ml, tidak boleh ditambahkan bahan bakterisida. Paraffin cair dan minyak lain, tidak disterilkan dengan metode ini karena dapat meningkatkan permeabilitas dari filter bakteri. Untuk membuat larutan bebas dari bakteri dan steril, filter dengan berbagai tipe digunakan. Tipe ini termasuk filter yang terbuat dari silikon murni (diatomaccus atau klesegurh), porcelin, asbes dan gelas fritled. Karena alat-alat ini mudah dibersihkan filter seitz yang menggunakan lapisan asbes dan filter-glass mungkin lebih berguna untuk farmasis.
Filter dengan pori yang lebih kecil menghilangkan bakteri tetapi beberapa filtrasi sangat lambat untuk tujuan praktis. Dengan meningkatnya kekentalan dari lilin filter sangat menghasilkan filtrasi yang efektif, tetapi kekurangannya adalah banyak dari bahan aktif larutan dihilangkan oleh adsorbsi pada lilin. Bagaimanapun, dengan mengatur ukuran pori dan kekentalan dari filter sampai optimum. Filter dapat menjadi sangat efisien dan sangat cepat. Faktor lain dari filter bakteri yaitu keseimbangan permukaan antara bahan dari filter dengan bakteri dari larutan, tekanan yang digunakan, waktu filtrasi, muatan listrik dan filter, pH dari bahan yang disaring dan absorpsi dari protein dan bahan lain.
Filter seitz
Bagian dari filter ini dibuat dari bahan asbestos yang dijepit pada dasar wadah besi. Keuntungan utama dari filter seitz adalah lapisan filter dapat dibuang setelah digunakan dan untuk masalah ini pembersihannya berkurang. Efisiensi dari filter ini tergantung pada pengembangan serat dan lapisan filter oleh air. Karena larutan alkohol pekat tidak mengembang, filter ini tidak digunakan untuk mensterilkan larutan yang mengandung alcohol dengan jumlah besar. Filter ini mampu dengan kapasitas volume dari 30 ml hingga lebih 100 ml.
Kerugian pertama dari filter ini cenderung memberikan komponen magnesium pada filtrat. Bahan alkalin ini dapat menyebabkan pengendapan dari alkaloid bebas dari garamnya dan dapat menginaktifkan bahwa yang sensitiv seperti insulin, ekstrak pituitary, epinefrin, dan apomorphin. Hal ini dapat diatasi dengan perawatan pertama dengan filter dengan dibasahkan dengan HCl dan kemudian dibilas dengan air.
Kerugian kedua dari seitz adalah permukaan serat dari lapisan filtrat, membuat larutan tidak cocok untuk injeksi. Ini dapat diatasi dengan menempatkan ayakan dari nilon atau sutra, di bawah lapisan filter sebelum menempatkan lapisan di dalam filter atau sebuah fritted glass dapat ditempelkan pada saluran. Kedua untuk menghilangkan serat. Filter seitz juga cenderung menghilangkan substrat dari filtrate dengan absorpsi.
Filter Swinny
Sebuah adaptasi dari filter seitz, filter swinny mempunyai adaptor khusus yaitu terdiri dari lapisan asbes, bersama dengan layer dan pencuci. Keutamaan untuk digunakan filter swinny di bungkus dengan kertas dan autoklaf. Bagian yang dipotong dihubungkan pada spoit werlock dan cairan dimasukkan ke potongan asbes dengan menggunakan tekanan pada sal spoit.
Filter Fritted-Glass
Filter Sintered Fritted-Glass dapat dihancurkan oleh kandungan dalam serbuk, tombol bulat dari gelas digabungkan bersama dengan penggunaan panas untuk menempatkan ukuran dari bentuk potongan. Permeabilitas dari filter berbanding lurus dengan berkembangnya ukuran. Setelah potongan dibentuk, potongan disegel dengan pemanasan didalam gelas pirex seperti corong Buchner.
Filter Berkefeld dan Mandler
Mandler terbuat dari tanah silika murni, asbestos dan kalsium sulfat. Berkefeld disusun juga dari tanah silika murni. Masing-masing filter bermuatan negatif. Tersedia dalam beberapa prioritas berdasarkan permeabilitasnya ke dalam air dalam Bekerfeld atau Mandler.
Filter Selas
Filter ini secara kimia, menjadi resistensi terhadap semua larutan yang tidak menyerang silika. Karena masing-masing partikel meliputi filter semata-mata bersama selama proses manufaktur, ada bahaya kecil partikel-partikel dari filter jauh dalam larutan.
Filter Candles-Pasteur-Chamberland
Ada pemanasan dengan Bekerfeld tetapi dibuat dari pori porselen tak berkaca dengan pori kecil yang menghasilkan filtrasi lambat.
Kesimpulan :
Metode sterilisasi yaitu :
1. Metode Fisika
a. Pemanasan kering
Prinsipnya adalah protein mikroba pertama-tama akan mengalami dehidrasi sampai kering. Selanjutnya teroksidasi oleh oksigen dari udara sehingga menyebabkan mikrobanya mati.
- Udara panas oven
Digunakan untuk sterilisasi alat gelas yang tidak berskala, alat bedah, minyak lemak, parafin, petrolatum, serbuk stabil seperti talk, kaolin, ZnO. Suhu sterilisasi yang digunakan adalah 170­­­­­­­oC selama 1 jam, 160­­­­­­­oC selama 2 jam, 150­­­­­­­oC selam 3 jam.
- Pemijaran langsung
Digunakan untuk sterilisasi alat logam, bahan yang terbuat dari porselen, tidak cocok untuk alat yang berlekuk karena pemanasannya tidak rata. Suhu yang digunakan 500-600oC dalam waktu beberapa detik, untuk alat logam sampai berpijar.
- Minyak dan penangas lain
Digunakan untuk sterilisasi alat bedah seperti gunting bedah sebagai lubrikan menjaga ketajaman alat, bahan kimia stabil dalam ampul. Bahan atau alat dicelupkan dalam penangas dicelupkan dalam penangas yang berisi minyak mineral pada suhu 160­­­­­­­oC. Larutan natrium atau amonium klorida jenuh dapat digunakan pula sebagai pengganti minyak mineral.
b. Pemanasan basah
Prinsipnya adalah dengan cara mengkoagulasi atau denaturasi protein penyusun tubuh mikroba sehingga dapat membunuh mikroba.
- Uap bertekanan (autoklaf)
Digunakan untuk sterilisasi alat gelas, larutan yang dimaksudkan untuk diinjeksikan ke dalam tubuh, alat berskala, bahan karet. Waktu yang dibutuhkan untuk sterilisasi larutan suhu 121oC adalah 12 menit. Uap jenuh pada suhu 121oC mampu membunuh secara cepat semua bentuk vegetatif mikroorganisme dalam 1 atau 2 menit. Uap jenuh ini dapat menghancurkan spora bakteri yang tahan pemanasan.
- Pemanasan dengan bakterisida
Digunakan untuk sterilisasi larutan berair atau suspensi obat yang tidak stabil dalam autoklaf. Tidak digunakan untuk larutan obat injeksi intravena dosis tunggal lebih dari 15 ml, injeksi intratekal, atau intrasisternal. Larutan yang ditambahkan bakterisida dipanaskan dalam wadah bersegel pada suhu 100 oC selama 10 menit di dalam pensteril uap atau penangas air. Bakterisida yang digunakan 0,5% fenol; 0,5% klorobutanol; 0,002 % fenil merkuri nitrat; 0,2% klorokresol.
- Air mendidih
Digunakan untuk sterilisasi alat bedah seperti jarum spoit. Hanya dilakukan dalam keadaan darurat. Dapat membunuh bentuk vegetatif mikroorganisme tetapi tidak sporanya.
c. Cara bukan panas
Sterilisasi dengan radiasi
Prinsipnya adalah radiasi menembus dinding sel dengan langsung mengenai DNA dari inti sel sehingga mikroba mengalami mutasi. Digunakan untuk sterilisasi bahan atau produk yang peka terhadap panas (termolabil). Ada dua macam radiasi yang digunakan yakni gelombang elektromagnetik (sinar x, sinar γ) dan arus partikel kecil (sinar α dan β).
2. Metode Kimia
a. Menggunakan bahan kimia
Dalam pensterilan digunakan bahan kimia seperti alkohol 70%, fenol 5%.
b. Sterilisasi gas
Dalam pensterilan digunakan bahan kimia dalam bentuk gas atau uap, seperti etilen oksida, formaldehid, propilen oksida, klorin oksida, beta propiolakton, metilbromida, kloropikrin. Digunakan untuk sterilisasi bahan yang termolabil seperti bahan biologi, makanan, plastik, antibiotik. Aksi antimikrobialnya adalah gas etilen oksida mengadisi gugus –SH, -OH, -COOH,-NH2 dari protein dan membentuk ikatan alkilasi sehingga protein mengalami kerusakan dan mikroba mati.
3. Metode mekanik
Filtrasi
Digunakan untuk sterilisasi larutan yang termolabil. Penyaringan ini menggunakan filter bakteri. Metode ini tidak dapat membunuh mikroba, mikroba hanya akan tertahan oleh pori-pori filter dan terpisah dari filtratnya. Dibutuhkan penguasaan teknik aseptik yang baik dalam melakukan metode ini. Filter biasanya terbuat dari asbes, porselen. Filtrat bebas dari bakteri tetapi tidak bebas dari virus.
Pustaka :
  • Scoville’s : The Art of Compounding, Glenn L. Jenkins et.all., 1957, New York : MC-Graw Hill Book Companies.
  • Pharmaceutical Technology, Eugene L. Parrott, 1974, Minneapolis : Burgess Publishing Company.
  • Teori dan Praktek Farmasi Industri (terjemahan), Leon Lachmann et.all., 1998, jakarta : UI-Press.
  • Remington’s Pharmaceutical Sciences 18 th Edition, A.R. Gennaro, 1990, Pennsylvania : Mack Publishing Company.
  • Parenteral Manual Technology, Michael J. groves, 1988, USA : Interpharm Press Inc.
  • Validation of Pharmaceutical Processes (electronic version), James Agalloco, 2008, USA : Informa Healthcare Inc.

TEEPOL HAND CLEANER PEMBERSIH TANGAN TEEPOL
Sangat efektif & penuh bio-degradable Sangat tersebut berlaku & Penuh bio-degradable
Teepol Hand Cleaner adalah produk berkualitas tinggi yang dapat dengan mudah digosok ke tangan untuk melonggarkan gemuk, minyak, zat lemak, tinta dan kotoran. Teepol Hand Cleaner Produk adalah berkualitas Tinggi Yang dapat digosok Artikel Baru Cari Syarat masuk ke Tangan untuk melonggarkan Gemuk, Minyak, Lemak zat, dan koreksi medan Tinta. Hal ini mudah dihapus atau dibilas dengan air. Hal Suami Cari Syarat masuk atau dibilas udara Artikel Baru dihapus. Teepol Hand Cleaner mengandung lanolin untuk memberikan perawatan ekstra dalam melindungi kulit Anda. Teepol Hand Cleaner mengandung lanolin untuk melindungi memberikan Ekstra perawatan kulit KESAWAN Andari. Formula ini telah diuji dan tidak akan mengganggu atau terangsang kulit. Suami formula telah diuji dan regular tidak akan mengganggu terangsang atau kulit. Ia benar-benar larut dalam air dan tidak meninggalkan bau tak sedap setelah digunakan. Ia larut Benar-Benar KESAWAN udara dan regular tidak meninggalkan bau tak sedap Penghasilan kena pajak perlengkapan.
Teepol Hand Cleaner telah dirumuskan untuk memiliki rak seumur hidup dalam kondisi penyimpanan normal. Teepol Hand Cleaner telah dirumuskan untuk memiliki rak seumur Hidup KESAWAN kondisi penyimpanan normal. Teepol Hand Cleaner adalah penting dalam lokakarya, pabrik dan lingkungan industri, belum lagi yang sangat berguna di sekitar rumah juga. Teepol Hand Cleaner adalah parts Lokakarya KESAWAN, Pabrik dan Lingkungan industri, Belum Lagi Yang Sangat berguna di sekitar Juga rumah.
Teepol akan menghapus noda dan kotoran dari berikut: Teepol akan menghapus Noda dan koreksi medan Dari berikut:
• Karbon Karbon
• Tar Ter
• tertanam kotoran dan debu Tertanam Debu dan koreksi medan
• cat basah Cat Basah
• Ballpoint tinta pena Ballpoint Tinta putar
• Duplicating tinta Duplicating Tinta
• Minyak dan lemak Lemak dan Minyak
TEEPOL JERUK TEEPOL JERUK
Sebuah deterjen serbaguna Sebuah deterjen Serbaguna
Teepol Orange adalah deterjen yang sangat serbaguna cairan bening yang mengandung campuran surfaktan yang memungkinkan ini deterjen kualitas unggul untuk menggabungkan sifat-sifat pembasahan, menyebarkan dan emulsifying agen untuk pergi bekerja pada permukaan Anda. Teepol Orange adalah deterjen Yang Serbaguna cairan bening Yang Sangat Campuran mengandung surfaktan deterjen Suami Yang memungkinkan untuk menggabungkan KUALITAS Unggul pembasahan Sifat-Sifat, menyebarkan dan agen pengemulsi untuk bekerja Pergi PADA permukaan Andari.
Teepol Orange adalah "media aktif" deterjen yang non-korosif terhadap semua jenis permukaan dan material. Teepol Orange adalah "media Aktif" Yang deterjen non-korosif terhadap * Semua jenis dan bahan permukaan dan.
Mudah larut dalam air panas atau dingin, Teepol Orange mudah untuk dibilas, tidak terpengaruh dengan air keras, tidak beracun dan sepenuhnya bio-degradable. Mudah larut udara panas dalam atau Dingin, dibilas Teepol Cari Syarat masuk untuk Orange, Keras Artikel Baru regular tidak terpengaruh udara, regular tidak beracun dan sepenuhnya bio-degradable.
Teepol Orange sangat ideal untuk digunakan pada lantai, dinding, jendela, kamar mandi dan kendaraan bermotor dan banyak lagi. Teepol Orange Sangat ideal untuk perlengkapan PADA Lantai, Dinding, Jendela, Kamar mandi dan Kendaraan bermotor dan BANYAK Lagi. Gunakan Teepol untuk membersihkan: untuk membersihkan Gunakan Teepol:
Keramik • Keramik
• Kaca Kaca
• Vinyl Vinyl
• Kulit Kulit
Plastik • Plastik
• PVC PVC
• Stainless steel Baja tak berkarat
• Semen Semen lantai Lantai
• kekotoran off bagian logam (menggunakan 3 kali aplikasi dosis normal dan air panas) Kekotoran dari logam Name of (menggunakan 3 kali dosis normal Aplikasi panas dan udara)
TEEPOL TEEPOL BLUE BLUE
Sangat aktif deterjen Sangat Aktif deterjen
Teepol Blue adalah deterjen yang sangat serbaguna cairan bening yang mengandung campuran surfaktan yang memungkinkan ini deterjen kualitas unggul untuk menggabungkan sifat-sifat pembasahan, menyebarkan dan emulsifying agen dan SABS825 compliant. Teepol Blue adalah deterjen Yang Serbaguna cairan bening Yang Sangat Campuran mengandung surfaktan deterjen Suami Yang memungkinkan untuk menggabungkan KUALITAS Unggul pembasahan Sifat-Sifat, dan menyebarkan SABS825 agen emulsifying dan sesuai.
Teepol Blue adalah "tinggi aktif" deterjen yang non-korosif terhadap semua jenis permukaan dan material. Teepol Blue adalah "Tinggi Aktif" Yang deterjen non-korosif terhadap * Semua jenis dan permukaan material dan. Mudah larut dalam air panas atau dingin, Teepol Blue mudah untuk dibilas, tidak terpengaruh dengan air keras, tidak beracun dan sepenuhnya bio-degradable. Mudah larut udara panas dalam atau Dingin, dibilas Teepol Cari Syarat masuk untuk Biru, Keras Artikel Baru regular tidak terpengaruh udara, regular tidak beracun dan sepenuhnya bio-degradable.
Teepol Biru sangat ideal untuk digunakan pada lantai, dinding, jendela, kamar mandi dan kendaraan bermotor dan banyak lagi. Teepol Biru Sangat ideal untuk perlengkapan PADA Lantai, Dinding, Jendela, Kamar mandi dan Kendaraan bermotor dan BANYAK Lagi.
Gunakan Teepol untuk membersihkan: untuk membersihkan Gunakan Teepol:
Keramik • Keramik
• Kaca Kaca
• Vinyl Vinyl
• Kulit Kulit
Plastik • Plastik
• PVC PVC
• Stainless steel Baja tak berkarat
• Semen Semen lantai Lantai
• kekotoran off bagian logam (menggunakan 3 kali aplikasi dosis normal dan air panas) Kekotoran dari logam Name of (menggunakan 3 kali dosis normal Aplikasi panas dan udara)
• Klik di sini untuk Teepol Blue, Orange & Merah Lembar Informasi Klik di Sini untuk Teepol Biru, Orange & Merah Lembar Informasi
TEEPOL LENSITOL LENSITOL TEEPOL
Performa tinggi DEGREASER Performa Tinggi DEGREASER
Teepol Lentisol adalah DEGREASER berbasis air berisi campuran larutan alkali dan deterjen dan sesuai dengan SABS 1344-1982. Teepol Lentisol adalah udara DEGREASER SISTEM REKOMENDASI ​​INDEKS berisi Campuran Larutan alkali dan deterjen dan sesuai Artikel Baru SABS 1344-1982. Teepol Lentisol diformulasikan untuk menghilangkan kekotoran, seperti minyak, pelumas dan bahan organik lainnya. Teepol Lentisol diformulasikan untuk menghilangkan kekotoran, Minyak Pembongkaran, pelumas dan Bahan organik Lainnya. Hal ini dirancang untuk menjadi non-abrasif pada semua jenis permukaan dan tidak akan mempengaruhi aluminium, logam galvanis, PVC, plastik dan bahan lainnya. Hal Suami dirancang untuk menjadi non-abrasif PADA * Semua jenis dan permukaan dan regular tidak akan mempengaruhi aluminium, logam galvanis, PVC, plastik dan Bahan Lainnya.
Teepol Lentisol adalah bio-degradable, non-mudah terbakar, mudah larut, dan sangat efektif dalam air keras. Teepol Lentisol adalah bio-degradable terbakar, non-Cari Syarat masuk, larut Cari Syarat masuk, dan Sangat Keras KESAWAN tersebut berlaku udara. Untuk efek yang optimal Teepol Lentisol harus diberikan 10-20 menit untuk bereaksi sebelum dibilas dengan air bersih. Efek Untuk Yang optimal Teepol Lentisol Harus diberikan 10-20 menit untuk bereaksi dibilas at bersih udara Artikel Baru.
Teepol Lentisol dapat diterapkan dengan cara mesin tekanan tinggi atau pistol semprot maupun manual. Teepol Lentisol dapat diterapkan Artikel Baru cara mesin tekanan Tinggi atau pistol semprot maupun manual.
• Klik di sini untuk Teepol Lensitol Hard Permukaan Lembar Informasi Cleaner Klik di Sini untuk Teepol Lensitol Hard Surface Cleaner Lembar Informasi
TEEPOL TEEPOL kuman kuman
Sebuah disinfektan sanitasi Sebuah desinfektan sanitasi
Teepol kuman adalah tujuan anti-bakteri umum, anti-jamur, desinfektan deterjen yang dibuat dari senyawa amonium quartenary (QAC) dan sesuai dengan SABS 639-1974. Teepol adalah anti-bakteri kuman Composition Komposisi Umum, anti-jamur, desinfektan deterjen Yang Dibuat Dari amonium majemuk quartenary (QAC) dan sesuai Artikel Baru SABS 639-1974. Tersedia wangi atau non-wangi, Teepol kuman memberikan 99,9% tingkat membunuh organisme berikut: Tersedia wangi atau non-wangi, Teepol membunuh kuman memberikan tingkat 99,9% Dari biota berikut:
• Pseudomonas Pseudomonas aerunginosa aerunginosa
• Escherichia coli Escherichia coli
• Staphycoccus Staphylococcus aureus Staphycoccus
• Trichophyton Trichophyton interdigitale interdigitale
Teepol Perfumed: Teepol Perfumed:
Gunakan dimana bau yang tidak menyenangkan mungkin masih hadir bahkan setelah daerah telah didesinfeksi. Gunakan Dimana bau Yang menyenangkan regular tidak mungkin Hadir didesinfeksi Masih Daerah bahkan telah Penghasilan kena pajak. Hal ini dapat diandalkan untuk deodorise berwudu, menolak wilayah, daerah penyimpanan makanan, kandang dan daerah lain di mana menjengkelkan bau berkembang. Suami hal dapat diandalkan untuk deodorise berwudu, Wilayah menolak, food penyimpanan Daerah, Kandang Daerah lain di mana berkembang dan bau menjengkelkan.
Un-wangi Teepol: Teepol Un-wangi:
Sehingga tidak mempengaruhi rasa, gunakan dimana makanan disiapkan. Sehingga regular tidak mempengaruhi rasa, Dimana disiapkan food gunakan.
Teepol kuman bisa mendapatkan untuk bekerja pada: kuman Teepol Bisa mendapatkan untuk bekerja PADA:
• Dinding Dinding
• Lantai Lantai
• Bekerja permukaan permukaan Pekerjaan
• Cuci kamar Kamar Cuci
• Toilet dan banyak lagi ... Lagi dan Toilet BANYAK ...
• Klik di sini untuk Teepol kuman Lembar Informasi Klik di Sini untuk Teepol kuman Lembar Informasi
• Klik di sini untuk Teepol Lensex Lembar Informasi Powder Klik di Sini untuk Teepol Lensex Powder Lembar Informas






Page 1
LEMBAR DATA KESELAMATAN LEMBAR DATA KESELAMATAN
TEEPOL HB7 TEEPOL HB7
Disetujui Oleh: Quality Assurance Manager Disetujui Dibuat: Manajer KUALITAS Jaminan
Halaman 1 dari 5 Halaman 1 dari 5
0 revisi Revisi 0
1. 1.
Identifikasi produk. Identifikasi Produk.
Nama Produk: Nama Produk:
Teepol HB7. Teepol HB7.
Jenis Produk: Produk Interest Rate:
Deterjen. Deterjen.
2. 2.
Komposisi / Informasi tentang Bahan. Komposisi / Informasi Tentang Bahan.
Persiapan Keterangan: Keterangan Persiapan:
Berair larutan sulfat alkohol primer luas-potong (garam natrium). Berair Larutan alkohol sulfat Utama potong-Luas (natrium garam).
Komponen Nama: Nama Komponen:
Potong garam natrium sulfat luas. Luas Garam natrium sulfat dipotong.
CAS No: CAS No:
72906-11-7 72906-11-7
Konten Range: Range Konten:
> 30%. > 30%.
EC Bahaya: Bahaya EC:
Xi iritan. Xi iritan.
Frase Risiko: Risiko Frase:
R 36, R 38. R 36, R 38.
3. 3.
Identifikasi Bahaya. Identifikasi Bahaya.
Kesehatan Manusia Bahaya: Bahaya Kesehatan Manusia:
Mengiritasi mata dan kulit. Mengiritasi kulit dan mata.
Keselamatan Bahaya: Bahaya Keselamatan:
Tidak spesifik bahaya. Bahaya regular tidak spesifik.
Lingkungan Bahaya: Bahaya Lingkungan:
Tidak spesifik bahaya. Bahaya regular tidak spesifik.
4. 4.
Tindakan Pertolongan Pertama. Tindakan Pertolongan Pertama.
Inhalasi: Inhalasi:
Hapus ke udara segar. Hapus ke Udara segar. Jika pemulihan tidak terjadi cepat, memperoleh nasihat medis. Jika Pemulihan regular tidak terjadi Cepat, Medis memperoleh nasihat.
Kontak Kulit: Kulit Kontak:
Lepaskan pakaian yang terkontaminasi. Lepaskan Pakaian Yang terkontaminasi. Cuci kulit dengan air menggunakan sabun jika tersedia. Artikel Baru Cuci kulit Tersedia udara jika menggunakan sabun. Jika iritasi Gigih gigih Jika iritasi
terjadi, mendapatkan perhatian medis. terjadi, mendapatkan Medis perhatian.
Kontak Mata: Mata Kontak:
Jangan menunda. Jangan menunda. Basuh mata dengan air. Artikel Baru basuh mata udara. Mendapatkan nasihat medis segera. Mendapatkan nasihat Medis Segera.
Tertelan: Tertelan:
Jangan menyebabkan muntah. Jangan menyebabkan muntah. Mendapatkan perhatian medis segera jika pemulihan yang cepat tidak terjadi. Mendapatkan perhatian Medis Segera jika Pemulihan Yang Cepat regular tidak terjadi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar